Selasa, 10 Desember 2013

memaknai hari raya saraswati dalam kehidupan manusia



MEMAKNAI HARI RAYA SARASWATI
 DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Oleh
Kadek Handara

ABSTRAK
Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang mutlak harus dimiliki oleh setiap manusia . tanpa ilmu pengetahuan, maka manusia adalah kehancuran itu sendiri. Pentingnya ilmu pengetahuan dengan jelas disebutkan dalam Bhagavad Gita yang antara alin menyebutkan bahwa lautan dosa bisa disebarngi dengan ilmu pengetahuan .
Manusia ibarat segumpalan tanah, bila tidak mengandung cukup air, maka tanah tersebut akan tercerai berai menjadi debu. Namun bila diberikan air melebihi kapasitas tampungannya, maka tanah itu akan hancur  ( terlarut ) juga. Jadi pengetahuan yang perlu dimiliki masing-masing individu manusiapun harus sesuai dengan daya tamping individu yang bersangkutan. ( warta hindu,1994 : 28)

1.Pendahuan
Hari raya saraswati merupakan hari dimana turunnya ilmu pengetahuan ke dunia. Hari raya saraswati ini juga bisa disebut dengan hari piodalan Aji Saraswati yang jatuh pada enam bulan sekali atau dalam kurun waktu 210 hari yaitu dalam penanggalan sasih Saniscara Umanis wuku Watugunung. Dalam hal ini semua umat hindu mengadakan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam fungsi sebagai fungsi beliau sebagai penurun ilmu pengetahuan.
Dimana bila dilihat dalam kata saraswati, kata saraswati itu berasal  dari dua urat kata “saras” dan “wati”. Kata Sara itu juga berasal dari kata “sr” yang memiliki arti mengalir dan melahirkan sedangkan kata wati itu berarti memiiki sifat. Jadi saraswati itu adalah memiliki sifat yang mengalir dan melahirkan.  Dewi Saraswati memiliki sifat mengalir dan melahirkan berbagai macam pengetahuan di dunia ini , dewi saraswati juga dewanya ilmu pengetahuan atau weda, sehingga sering disebut sebagai “ Dewaning Pangeruh” selain itu dewi saraswati juga mempunyai gelar  : dewa kecerdasan, dewa kepujanggaan dan dewa kesarjanaan. Dengan adanya ilmu pengetahuan segala bentuk penderitaan yang ditimbulkan oleh kegelapan atau avidya sangat berguna bagi kehidupan manusia untuk meningkatkan  kualitas  hidup.
Dalam hal ini umat hindu menjadikan hari raya saraswati  sebagai hari yang khusus untuk menghormati dan mengagungkan  Tuhan sebagai  pencipta ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu harus disangga  dengan sikap mental  yang mulia agar  ilmu tersebut dapat bermanfaat  bagi semua pihak. Jika ilmu pengetahuan itu tidak disadari  oleh moral yang baik, maka sia-sialah ilmu pengetahuan itu seperti yang terdapat dalam kitab Sārasmuscaya 350 sebagai berikut :
Kapāle yadvadāpah syuh cvadrtu vāyathāa payah,ācrayasthānadosena vrtahīne tathā srutam.Sangskepa Sang Hyang Aji, yar unggu ring dursila, wyartha sira mari pawitra, kadyangganing wwai munggu ring cwadri kunang, drti ngaranya kuliting wiwi sinasat, ginawe baladewa, pinaka pangaswana, yan kulitning crgala kunang ,ginawe pangaswan kunang, yatika swadrti ngaranya, ikang wwai makabhajana mangkana, kapana tikan sucya, kahawa dening sthanadosa, magkana ta sang aji, yar unggu irikang wwang dursila,wyartha sira,apan ta pagawe kapāwanan.

Artinya :
Singkatnya bila ilmu pengetahuan itu berada itu berada pada orang yang buruk budi, sia-sialah ia, hilang kesuciannya, seperti halnya air dalam tengkorak atau dalam swadrti/kulit kambing yang dikupas bulunya dibuat kantong untuk tempat air pembasuh. Itulah swadrti namanya air yang ditaruh dalam bejana yang demikian, dimana mungkin akan suci, sebab ditulari oleh noda tempatnya. Demikian pula halnya ilmu pengetahuan itu bila berada pada orang buruk budi, sia-sialah ia, karena tidak akan membawa kerahayuan.
Bagi orang yang arif bijaksana,pelajar dan kaum cendikiawan, hari raya saraswati  itu merupakan hari yang sangat penting untuk memuja kebesaran Tuhan atas anugrah-Nya berupa ilmu pengetahuan. Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan dapat menciptakan sesuatu.
Tidak saja dalam kitab Sārasmuscaya saja terdapat tentang  saraswati akan tetapi banyak kitab yang menyatakan tentang saraswati salah satunya kitab Manawadharma Śastra yang menyebutkan tentang saraswati sebagai berikut :
Dharmānusthanana yogya deśanaha
Saraswatī drsadvatyor
Daivanadyor yad antaram,
tam devanirmitam deśam
Brahmāvartam pracaksate
                        (Manawadharma Śastra II.17)

Arinya :
Kawasan wilatah yang terletak di antara sungai suci Saraswati dan Drsadvati, Negara yang dibangun para deva itu disebut Brahmavarta oleh para maha Rsi.
2. Lambang dan Arti
Dalam hal ini kita sudah mengetahui akan hari raya saraswati itu adalah hari dimana ilmu pengetahuan itu turun,dimana dapat kita lihat lambang dari Saraswati itu adalah seoramg dewi yang teramat cantik dan memegang atribut-atribut yang sangat memiliki makna yang dalam disamping itu dewi saraswati didampingi oleh 1 ekor merak dan 1 ekor angsa dimana kedua itu sama,memiliki makna, dewi saraswati digambarkan sesosok yang amat cantik sehingga orang suka akan melihat dan ingin mengejarnya begitu juga halnya ilmu pengetahuan memiliki sifat yang cantik dan membuat orang suka mengejar ilmu pengetahuan tersebut karena bila kita berhasil mendapatkan ilmu pengetahuan itu kita akan terasa bahagia dan terasa senang. Selain itu dewi saraswati itu memiliki tangan yang jumlahnya empat dimana dalam pemaknaan tangan empat yang dimiliki oleh dewi saraswati adalah melambangkan penguasa kitab suci veda ( catur veda ) dan atribut yang dibawanya ialah  
1.      Genitri yang melambangkan bahwa pengetahuan itu tidak habis-habisnya dipelajari dan juga ilmu pengetahuan itu tidak berawal dan tidak berakhir.
2.       Keropak yang melambangkan dari sumber ilmu pengetahuan.
3.      Wina/rebab yang melambangkan bahwa ilmu pengetahuan itu berisi unsure seni  yang tinggi, dapat menumbuhkan perasaan yang halus.
4.      Teratai yang melambangkan ilmu pengetahuan itu sangat suci.
5.      Angsa yang melambangkan ilmu pengetahuan itu dapat memberikan kebijaksanaaan bagi pemiliknya, untuk dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
6.      Merak yang melambangkan bahwa ilmu pengetahuan tersebut dapat memberikan kewibawaan bagi orang yang menguasainya.


Itulah atribut yang dibawa oleh dewi saraswati yang memiliki makna yang sanagt baik,  dari arti dari atribut itu hendaknya kita sebagai manusia haruslah selalu mengejar dan juga kita harus berpengetahuan karena tanpa pengetahuan kita tidak bisa melakukan hal yang membantu dan pikiran kita tidak akan bisa berpikir yang baik, dalam sabda Si Krsna kepada Arjuna “bahwa Pengetahuan ibarat sinar yang menerangi kegelapan,apabila pengetahuan menyinari maka kegelapan akan sirna dan pengetahuan itu adalah sinar maka raihlah” dari petikan itu kita bisa melihat bahwa pengetahuan adalah sinar pencerah bagi kita agar kita bisa lebih baik  dalam berpikir,berkata,dan berbuat dalam kehidupan ini dan juga pikiran kita tidak akan tersesat apabila pengetahuan menyinarinya.
Kita sebagai manusia hendaknya terus mengejar ilmu pengetahuan itu karena kita sebagai generasi muda harus selalu mencari ilmu pengetahuan karena pikiran kita masih tajam,pikiran kita ibarat pohon ilalang yang masih muda dan masih tajam sehingga sanggup untuk menggali pengetahuan itu, jangan sampai kita sebagai manusia tidak memiliki ilmu pengetahuan apabila kita tidak memiliki ilmu pengetahuan maka kita tidak akan berguna,seperti cerita pewayangan disana dijelaskan bahwa manusia itu tidak memilki ilmu pengetahuan maka orang tersebut sama halnya bunga pohon kepah yang tumbuh dipura Dalem, bunga pohon tersebut sangatlah bagus warnanya menarik akan tetapi bunga tersebut tidak bisa digunakan dalan upacara yajna begitu halnya dengan kita sebagai manusia apabila kita tidak memiliki ilmu pengetahuan meskipun kita ganteng ataupun cantik kita tidak akan berguna didalam keluarga maupun dimasyarakat.
Ilmu pengetahuan itu juga disebut dengan obor kehidupan, didalam slokāntara dijelaskan di Śloka 29 yaitu :

Śatrantadāpīwa waśānprakāśāt,
mudhasya santosa ewam latabhah,
sa kaṭore kumbha matonyawetti,
dījñānadipāh kutah ewa drstah
Artinya :
 ilmu itu bersinar diwajah orang bijaksana. Orang bodoh itu sebagai tumbuhan menjalar, ilmu itu bagai orang bijaksana, tersimpan dalam hati, sebagai lampu dalam periuk, merupakan obor kehidupannya.


Dari sloka diatas bahwa Orang yang berilmu tetapi tidak menggembar-gemborkan kepandaimmya itu sama dengan api di dalam belanga. Kelihatannya kotor,tetapi isinya ialah sumber cahaya yang dapat member sinar dijalan menuju ketinggian cita-cita. Tetapi walaupun bagaimana disembunyikan karena mana mungkin bisa menutupi asap ( pepatah bali ),lama kelamaan kepandaiannya itu kentara juga dari ucapan-ucapan dan buah pikiran-pikiran yang jarang dikeluarkannya tetapi berisi kebenaran. Dan tepat sekali perumpamaan orang bodoh itu dengan tumbuhan menjalar ditanah tidak bisa mendaki jika tidak ada sinar matahari yang dipancarkan oleh orang yang berpengetahuan.
Jadi sangatlah penting ilmu pengetahuan itu akan tetapi ilmu pengetahuan itu juga alangkah baiknya kita lakukan atau kita praktekkan kita belajar agama tidak saja hanya menghafal yang dinilai akan tetapi implementasi dimasyarakat dinilai apabila ilmu itu tidak dipraktekkan akan percuma,didalam buku kesempurnaan yoga dijelaskan bahwa jñāna berarti pengetahuan yang teoritis, dan vijñāna menunjukkan pengetahuan yang praktis. Misalnya, seorang murid jurusan eksata, ia harus mempelajari ilmu itu secara teoritis beserta prakteknya. Pengetahuan teoritis dengan sendirinya tidak dapat menolong, seseorang harus sanggup mempergunakan pengetahuan yang ia ketahui melalui teori.

3. Penutup
            Kita haruslah bisa memaknai hari raya saraswati itu karena hal itu bisa membuat kita bisa mencapai suatu kesadaran diri bahwa kita ini sangatlah perlu memiliki ilmu pengetahuan agar kita bisa berguna untuk diri sendiri,keluarga dan masyarakat, juga bisa menentukan wiweka, bisa melakukan tri kaya parisudha dan yang paling penting apabila kita sudah mempunyai ilmu pengetahuan kita janganlah sombong dan praktekkan ajaran-ajaran agama yang kita ketahui didalam diri maupun dikeluarga dan dimasyarakat sehingga kita tidak percuma mempelajari ilmu tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar